Seputar Berita - Seorang perawat di Jerman ditahan atas sangkaan meracun dengan morfin lima bayi yang baru lahir. Ke lima bayi itu untungnya selamat. Perawat yang identitasnya tidak dipublikasi itu ditahan pada Rabu, 29 Januari 2020 sesudah penyidik temukan satu penyuntik yang memiliki kandungan asi yang digabung dengan morfin di lacinya di Rumah Sakit Ulm, di daerah selatan Jerman.
Kepala Kepolisian Ulm, Bernhard Weber menerangkan antara yang diracun itu ada yang lahir prematur. Bayi-bayi itu berumur sehari sampai lima minggu serta ada di ruangan rumah sakit yang sama. Tindak kejahatan ini terbongkar saat bayi-bayi itu berhenti bernafas saat yang hampir bertepatan pada pagi hari, 20 Desember 2019 .
Aksi cepat yang dikerjakan beberapa staf dapat selamatkan nyawa bayi-bayi itu,” kata Weber, seperti diambil dari asiaone.com, Sabtu, 1 Februari 2020 Dokter yang mengatasi memproyeksi bayi-bayi itu tidak alami efek periode panjang karena aksi pelaku tidak bertanggungjawab ini. Perawat yang disangka lakukan kejahatan ini, menyanggah dakwaan sudah meracun bayi-bayi itu. Ia sekarang telah ditahan, tetapi belum dengan sah dituduh.
Jaksa Penuntut daerah Ulm, Christof Lehr, menjelaskan perawat itu terancam dakwaan eksperimen pembunuhan serta mengakibatkan kerusakan badan. Belum didapati apa motif perawat itu bertindak itu.
Sebelum kejahatan ini terbongkar, faksi rumah sakit Ulm menyangka bayi-bayi itu peluang alami satu infeksi. Tetapi mereka temukan fakta lain waktu hasil tes urine pada 16 Januari 2020 mengatakan negatif infeksi.
epala Dokter Anak Rumah Sakit Ulm, Klaus-Michael Debatin, menerangkan hasil tes tidak menunjukkan jejak morfin walau tidak ada satu diantara lima bayi itu juga yang sebaiknya terima morfin penghilang rasa sakit. Morfin masuk kelompok obat untuk menurunkan rasa sakit. Pada balita, morfin dipakai untuk menjaga bayi-bayi dalam keadaan khusus yang ibunya ketagihan narkoba. Morfin yang overdosis dapat membuat ketidakberhasilan pernapasan.
0 Komentar