Silva, tahun kemarin dipilih jadi panglima militer tahun kemarin. Pengangkatannya jadi orang nomor satu di instansi militer Sri Lanka memetik masukan dari warga internasional.
"Dakwaan pelanggaran HAM berat pada Shavendra Silva yang didokumentasikan PBB serta organisasi yang lain ialah serius serta dapat dipercaya," kata Mike Pompeo, menteri luar negeri AS dalam pengakuannya seperti disampaikan Kanal News Asia, Sabtu, 15 Februari 2020.
Pemerintah Sri Lanka mengatakan benar-benar keberatan dengan larangan masuk Silva ke AS serta minta AS mempertimbangkannya kembali. Sri Lanka berasumsi tidak ada hal penting atau bukti kuat pelanggaran HAM yang dikerjakan Silva.
BACA JUGA : Virus Corona Membuat Masyarakat AS Menjadi Rasis
"Benar-benar menyedihkan jika pemerintah asing harus menanyakan hak pereogratif presiden dipilih yang dengan demokratis untuk menyebut beberapa orang dengan ketrampilan untuk menggenggam urutan kunci pada permasalahan yang berkaitan dengan keamanan nasional," tutur pemerintah Sri Lanka dalam pengakuannya.
Silva jadi komandan divisi militer penting di bulan-bulan paling akhir militer lakukan serangan besar pada pemberontak Macan Tamil pada 2009.
Instansi HAM menjelaskan, seputar 40 ribu Tamil meninggal dalam kekejaman massal sebab pasukan pemerintah merebut sejumlah besar daerah utara Sri Lanka yang dihuni jadi besar etnis Tamil. Laporan PBB menjelaskan Silva mainkan peranan penting dalam membuat kejahatan perang itu.
0 Komentar