Melemahnya optimisme warga dikarenakan turunnya dua elemen pembentuk, yakni Indeks Keadaan Ekonomi Waktu Ini (IKE) sebesar 3,5 point dari bulan awalnya sebesar 113,1 jadi 109,6 serta Indeks Harapan Keadaan Ekonomi (IEK) yang turun 5,9 point jadi 133,7 pada Januari 2020.
Bank Indonesia (BI) menjelaskan penurunan IKE khususnya dikarenakan menyusutnya kepercayaan customer untuk lakukan pembelian barang bertahan lama (durable goods) dan berkurangnya kepercayaan warga pada tersedianya lapangan kerja sekarang dibanding keadaan 6 bulan yang kemarin.
"Dengan spasial, penurunan IKE berlangsung di 10 kota dengan penurunan terdalam di Surabaya, Medan, serta Jakarta," catat BI dalam risetnya yang diterbitkan, Kamis (6/2/2020).
Selanjutnya, BI mencatat penurunan tingkat kepercayaan customer untuk beli barang bertahan lama, seperti tv, computer, handphone (smartphone), serta perlengkapan rumah tangga dari 117,5 pada Desember 2019 jadi 113,7 pada Januari 2020. Penurunan indeks berlangsung pada hampir semua tingkat pengeluaran serta kelompok umur.
Menurut bank sentra, penurunan terdalam berlangsung pada responden berumur 51-60 tahun dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta. Bukan hanya itu, optimisme customer pada tersedianya lapangan kerja terlihat melemah dari 101,1 pada Desember 2019 jadi 97,6 pada Januari 2020.
BACA JUGA : Dampak Buruk Ekonomi Wuhan Karena Wabah Virus Corona
Melemahnya optimisme warga berlangsung pada sebagian besar tingkat pendidikan responden. Penurunan indeks berlangsung pada responden berumur 20-30 tahun serta di atas 40 tahun.
"Pelemahan terdalam berlangsung pada responden dengan background pendidikan pascasarjana," papar BI.
Searah dengan hal lapangan kerja, kepercayaan customer pada pendapatan mereka sekarang dibanding dengan keadaan 6 bulan yang lalu ikut juga meredup. Hal tersebut tercermin dari Indeks Pendapatan Waktu Ini yang tertera sebesar 117,5 pada Januari 2020, turun 3,2 point dibanding dengan era sebelumnya.
BI mencatat penurunan indeks pendapatan berlangsung pada sejumlah besar kelompok pengeluaran reponden, yakni warga dengan pengeluaran Rp1 juta-Rp2 juta serta Rp3,1 juta-Rp5 juta per bulan.
0 Komentar